Kawinan Amoy

Akhir Oktober lalu, aku menerima SMS undangan pernikahan Nia alias Amoy teman SMA dulu. Sebetulnya ini pernikahan keduanya, setelah yang pertama gagal. Dua orang anak Amoy, Radi dan Rani ikut suaminya Heru di Sukabumi. Kasihan kalau dulu Amoy bercerita, betapa dia merindukan kedua anaknya. Tapi sudahlah!

Pesta pernikahan Amoy sangat sederhana. Dibandingkan pernikahan pertamanya. Hanya teman-teman dekatnya di SMA dan langganan fitness center yang dia kelola yang diundang. Hari itu baju pengantin yang Amoy kenakan pun sederhana. Balutan gaun pengantin berwarna putih dan kerudung menghiasi kepalanya. Ya! Amoy menggunakan baju penganten wanita muslim:)

Janagan heran! suaminya yang sekarang, biasa dipanggil Ubed, adalah guru agama di sebuah SMU juga PNS Depag, jadi harus menyesuaikan dong!

Aku sempat berbisik pada Amoy, ” abis merit ama ubed, kamu mau terus pake jilbab ya Moy?”

” ya, lihat aja nanti, kan bisa pake celana jeans, atasannya panjang…,” jelas Amoy.

Ternyata, Amoy memang sudah berubah. Tidak lagi ada kemewahan yang terpancar dalam dirinya. Sekarang lebih sederhana, down to earth kalo bahasa kerennya.  Aku, Dewi, Odah dan Susi pun berfoto bersama Amoy dan Ubed. Semoga langgeng ya Moy!

Jangan ada lagi kegagalan…semoga Ubed bisa membawamu pada kebahagiaan dan menjadi suami yang baik buat kamu:)

One thought on “Kawinan Amoy

  1. Sorry ya ‘moy gw ga bisa dateng, gw cm bisa berdoa aja moga dijadikan keluarga yg sakinah-mawadah-warohmah, amien….

Leave a comment